Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2022

KASIH JUNI BERKISAH

Gambar
        Oleh : Ona Kobo Ku berjalan mengarugi arus waktu Menapaki ruang kisah yang menyayat Berjuang menjejaki kerikil tajam Ambisi menerobosi hingga menemui kisahku Tercecer darah di antara bebatuan Melintasinya tanpa berpaling  Saatnya berada di antara reruntuhan juni Sejenak beradu kasih dan kisah Tanpa ku sadari air mata membasahi pipi Berusaha menghapusnya dengan tisue bekas yang berserakan Waktu menyapa tiada henti Hujan terus menghilir  Di antara kebisingan dentumannya Membungkam dalam kesunyian semilir hujan juni Memberontak tuk berjuang menggapai kisah Penghujung juni begitu mengiris sukma Logika bernalar tentang kasih dan kisah Dingin mencengkram menembusi sumsum Namun pada Tuhan ku bersyukur  Tanpa kasihNya kita hanya gelintir debu Pinta penuh harap ada harapan Kesukaan melampui nalar dan naluri Walau awan pekat mengelabui Gemuruh angin kesenangan memecah keheningan Terima kasih dan selamat tinggal kisah juni.

BOLEHKAH ?

Gambar
             Oleh : Ona Kobo Pada penghujung hari Aku termenung di bawah pekatnya malam Termenung bersama sayup sang bayu Angan terbuai bersama rayuan sang bayu Menikmati dinginnya tanpa mengelak Sunyi mencengkram mengusik lamunan Dingin menembusi sumsum tulang Membekukan niat tuk bangkit Namun aku memberontak Memberantas dingin yang tak terkira Pada sepertiga malam Hanya terdengar suara jangkrik pada rerumputan Membungkam dalam keheningan Terlintas suara yang memanggil namaku Oh ternyata suara hantu  Aku memberontak dengan tawa Walau hanya senyum sipuh malu Bangkit dari rayuan sang bayu Yang mengusikku dengan dinginnya malam Bolehkah kita bersahabat? Seduhan secangkir kopi hangat  Tercatat syair-syair puisi Beralunkan melodi membahana Hembusan sang bayu menari kesana kemari Sang cahaya cakrawala hanya menatap penuh makna.

GERIMIS JUNI

Gambar
          Oleh : Ona Kobo Riak rintik tak beri peluang pada hati tuk berhenti Menyatukan ilusi dan realita dalam dekapan Hujan di bulan juni menyapa  Dikala sunyi terpejamkan Menyambut pagi dengan pekatnya awan Bersemilirkan hembusan sang bayu Suaran tetesan rintik di atas genteng Membuat genangan antara pepohonan Gerimis juni bersemi antara satu tahun Kutitipkan rindu pada hujan Membiarkannya membalut torehan luka sepanjang jalan Berpasrah pada pemilik  Walau gerimis pagi tak mampu memunculkan pelangi Biarlah bumi tempat berpijak basah Bunga bermekaran di lorong-lorong taman Akan ku utuhkan asa dan rasa pada langit hati yang sempat terserak rindu.