Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2022

PENGHUJUNG WAKTU

Gambar
       Oleh : Ona Kobo Tahun 2022 telah bersemilir bersama hembusan angin musim Melintasi 151 km perjalanan Melelahkan juga menyenangkan Namun hadirnya adalah takdirku Bersama kasih Yesus Kristus  Wafat dan telah bangkit dengan jaya Afeksi yang sempurna tiada cela Menemani serta menuntun tiap langkah Adakalanya aku letih hingga meneteskan embun di pipi BundaMu Perawan Maria Menghapus embun di pipi, Menghantar pintaku padaMu Maria perawan tak bernoda Engkau ratu surga dan dunia Ibunda segala bangsa Terima kasih peralihan musim Penghujung Mei membuatku tercengang Pantaskah aku disini? Mungkin kehadiranku membuatMu risau Namun, takdirlah yang mempertemukan.

PEJUANG ABADI

Gambar
    Oleh : Kobo Cucuran peluh berderas pada kening Curahan air mata berlinang pada kelopak mata Ceceran darah bercecer pada jalanan Mencari sekoin rupiah pada  tiap persimpangan Untuk sang buah hati Ketegaranmu ayah menahan panas terik  Menajaki kerikil tajam di semak belukar Berpayungkan daun gewang saat hujan Melintasi genangan air dengan senyum Demi menggengam sekoin rupiah Menyusuri pekat dan heningnya malam Berlangkah tanpa alas kaki Lentera tak di miliki tuk menerangi  Namun, kasihNya menitahkan sang rembulan Menerangi lorong lorong semak belukarmu Pondok alang-alang di antara bangunan megah Menanti kehadiranmu penuh suka Lantunan sang bidadari tak bersayap menyambut ayah dengan ramah Dengan seduhan segelas kopi hitam Ditegerkan pada meja kayu  Anak-anakmu membolak-balikkan buku Mengintip dari dinding pondok alang-alang Tiada bahasa yang di lantunkan Jujur dalam sukma terdangkal Kapankah bisa membalasan kepenatan ayah? Bersama waktu yang k...

LEMBARAN 145 DARI 365

Gambar
        Oleh : Ona Kobo Terbentang 365 lembar musim  Bersua pada lembaran ke 145 Keberadaan sang surya terpantul Rembulan beredar hingga surya menghampiri Kesenjangan tak kunjung temu Mengobori relung hati nan pekat Gulana kalbu kian melonjak Apa kabarmu belahan rahim? Sukam amat pekat tanpa rembulan Namun sang surya tak'kan bertemu denganmu rembulan Walau tak sempat berpeluk erat Senjangan ini menganyomi kepekatan Serahim dan setali pusar dari ibunda angkasa Disparitas massa serta perihal kisah Kemanapun berkelana hanya pada angkasa tempat berpijak Berahi sang ibunda cakrawal amat ikhlas Adakalanya tak menyanjungi ketegarannya Pantulan sinar gelora tak menghiraukan Menelusuri massa tiada stabil Bergandeng tangan bersama cerah dan pekatnya awan.

MARIA YONARTA ALBERTA KOBO

Gambar
Oleh : Ona Kobo M erenung dalam keheningan A dalah caraku membungkam R ibuan rasa terpendam dalam sanubari I ngin mendekap dalam keutuhan A dakalanya berhamburan  Y ang berserakan tak berarah O mbak putih menghempas pada hamparan Pantai N amun, aku tetap berpijak di pinggir A ku berusaha menahan derasnya ombak R ajang menggerutui jiwaku T anpa henti aku terobrak abrikkan A ntara kegundahan A ku ingin mengarungi L autan lepas tanpa  B eban yang melekat pada jiwa E mbanan yang ku jalani redup R elung hati terus merenung T entang bentangan lautan yang ku arungi A pakah sampan'kan mampu? K ebimbangan mengelabui nalar dan naluri O h Tuhan B imbinglah aku mengarungi lautan, aku hanyalah puan yang tak mampu O h Tuhan hanya ini pintaku. (Maria Yonarta Alberta Kobo)

SAJAK AMBISI

Gambar
       Oleh : Ona Kobo Sinar mentari cemerlang di ufuk timur Kicauan burung di dahan Keruyuk ayam jantan merah Embun terus menetes pada dedaunan Pada atap gereja lonceng  bergema  Lekaslah bangun dari tidur pulas Membasuh roman menggoleng Bergegas tuk bertelut di hadapan-Nya Mendekap dalam satu keutuhan Mengaut satu harapan Menjejaki sajak sajak ambisi Membungkam di kala gundah Kembali memuai tuk harapan Menanjak jalan berkelok Bebatuan kerikil menikam kaki tak beralaskan Terik matahari membakar raga Hujan turun membasahi bumi tandus Menyiram jiwa yang hangus Menumbuhkan tunas baru Menjejaki sajak ambisi pada penghujung.  

DIRINYA SENJA

Gambar
       Oleh : Ona Kobo Saat jiwa tercabik menelusuri kasih afeksi Di temani fatamorgana  yang tak kunjung  Ketika surya menunjukkan pesonanya di ufuk barat Perlahan akan beranjak pada peraduannya Dan menyebut dirinya senja Pesonanya senja memikat afeksi pada dirinya Sekejab menganggumi dirinya Tapi seakan dia tak menghiraukan diri ini Perlahan keelokan dirinya akan sirna Diri ini menatap kepergiannya penuh makna Tercipta kebisingan di kala sore Hanya berteman secangkir kopi hitam Dengan lantunan harmoni musik sendu Mencoba menggerkan binaran bola mata Terasa hampa ketika menyaksikan kepergiannya Dirinya senja yang telah tergenggam  Seakan tak membiarkan dirinya beranjak Walau genggaman hanya sebatas bayang Yah,bayangnya menemani sore sepi Ketika jiwa tercabik menjejaki cita romansa.

ANTARA KITA

Gambar
      Oleh : Ona Kobo Seiring melingsirnya waktu Bersendengkan pohon kusambi Merenung dimanakah filantropi kodrati? Kemanakah harus  dicari? T'lah berkelana bersama waktu Lautan sekalipun telah terselami Tapi tangan hampa tanpa genggaman Dunia telah telah disusuri sampai ujung bumi Belum di temui di benua manapun Mungkinkah pada lubang batu? Terjeda tuk sementara waktu Kepenatan melampui kapasitas Merenungkan kemanakah filantropi itu? Sekejab seseorang menepuk pundak Menggengan tangan tuk terus berkelana Menanjaki bebatuan antara semak belukar Duri menembusi kaki tak beralaskan Menerobosi semak tuk mendapati filantropi Saat mendekat bayang-bayang menari di ambang pintu Namun belum tersurat tentang siapa filantropi kodrati.

TRADISI INKULTURASI DI KEUSKUPAN ATAMBUA

Dusun kecil  yang sangat jauh dari perkotaan yaitu di wilayah keuskupan Atambua, paroki Rafau Stasi Dasin dan Masik. Walau perubahan zaman begitu pesat namun budaya mereka masih tetap memboyong dalam genggaman yang tak'kan sirna terbawa arus zaman. "Budaya harus terus di budidayakan dan di lakukan terus menerus khususnya dalam bidang agama yang terpenting tidak menggangu liturgi agar generasi milenial tetap menjaga kelestarian budaya", ujar Romo Kristophorus Ukat,Pr. Paskah tahun 2022, budaya di daerah terpencil itu di lakukan mulai dari kamis Putih,Jumat Agung,Sabtu Aleluya hingga Minggu Paskah. Permintaan yang begitu mengesankan dan makin menggugah hati umat dari sang Misionaris lokal Keuskupan Atambua yang sedang mengembankan tugas di Paroki Santa Theresia Kefamenanu. Anjuran itu mulai dari tur hamutuk(duduk bersama), ha hamutuk(makan bersama), hemu hamutuk(minum bersama), bunyi tiupan tanduk kerbau dan gendrang, ratap, lakumerin hingga tebe bot. Dengan gembira umat me...

HEALING CINTA

Gambar
     Oleh : Ona Kobo Healing artinya "peyembuhan,pemulihan dan lain sebagainya." Di mana di waktu belakangan ini banyak orang memakai kata healing hanya untuk jalan-jalan ke tempat wisata, alam dan sebagainya sebagai penyembuh. Menurut pandangan saya tentang hidup mungkin sedikit berbeda dengan pendapat orang lain tetapi hal yang memulihkan atau menyembuhkan dalam hidup ini hanyalah "cinta" karena ketika jalan-jalan kembali ke rumah masih ada luka dan duka.   Cinta yang di maksud disini juga bukan cinta asmara, cinta romansa atau cinta emosional tetapi dimana sejatinya cinta, yang tulus dan ikhlas dari hati dan pikiran dalam berserah pada pemilik Kuasa, dan menerima segala rencana yang terjadi atas kehidupan serta keindahan alam yang telah di anugerahi kepada kita, namun kerapkali nalar manusia dengan ego tinggi tidak menerima. Jadi cinta yang memulihkan, cinta yang menyembuhkan adalah sejatinya cinta yang percaya bahwa segala yang di pandang, dirasakan,...