PEJUANG ABADI

    Oleh : Kobo

Cucuran peluh berderas pada kening
Curahan air mata berlinang pada kelopak mata
Ceceran darah bercecer pada jalanan
Mencari sekoin rupiah pada  tiap persimpangan
Untuk sang buah hati

Ketegaranmu ayah menahan panas terik 
Menajaki kerikil tajam di semak belukar
Berpayungkan daun gewang saat hujan
Melintasi genangan air dengan senyum
Demi menggengam sekoin rupiah

Menyusuri pekat dan heningnya malam
Berlangkah tanpa alas kaki
Lentera tak di miliki tuk menerangi 
Namun, kasihNya menitahkan sang rembulan
Menerangi lorong lorong semak belukarmu

Pondok alang-alang di antara bangunan megah
Menanti kehadiranmu penuh suka
Lantunan sang bidadari tak bersayap menyambut ayah dengan ramah
Dengan seduhan segelas kopi hitam
Ditegerkan pada meja kayu 

Anak-anakmu membolak-balikkan buku
Mengintip dari dinding pondok alang-alang
Tiada bahasa yang di lantunkan
Jujur dalam sukma terdangkal
Kapankah bisa membalasan kepenatan ayah?

Bersama waktu yang kian bergulir
Dahimu mulai kerut dan rambut nan memutih
Peluh itu masih saja terus mengalir
Ayah engkaulah misteri yang nyata
Terima kasih Ayah untuk cinta dan pengorbananmu.





Komentar

Anonim mengatakan…
Bravo. mantan anak sya...

Postingan populer dari blog ini

PENGAGUM RAHASIA

BAYANGAN YANG TERBAYANG

MUNGKINKAH BEGITU?