STP SANTO PETRUS KEUSKUPAN ATAMBUA RASA FULAN FEHAN
Oleh: Ona Kobo
Pagi-pagi buta pukul 04:20,seorang putri namanya Ona bergegas dari tidurnya yang pulas, cuaca awalnya biasa saja atau mungkin berada di dalam asrama tapi setelah bersiap untuk pergi misa pagi, ketika membuka pintu Ona tidak bisa melihat ke arah luar karena kabut sangat tebal dan dingin. "wow rasanya seperti di Fulan Fehan", ujarnya. Dengan langkah pelan menyusuri jalan menuju ke Kapel, dan sarung yang dikenakan ia membuka lalu menyelimuti dirinya.Tapi kabut ini sangat pekat sehingga orang atau pepohonan yang berada di sebelah bagian timur tidak kelihatan.
Kaki telah mengijaki halaman aula,tiba-tiba ada salah seorang teman bernama Lodi menegurnya "Ondos kau ini ke orang sakit sa, ko pagi-pagi pakai kain"ujarnya. "Hei Lodi, kau tidak lihat ka, kabut tebal begini, baru dingin lai" timbalnya.
"mari su kita naik pi atas aula" ajak Ona.
Akhirnya mereka berdua naik ke atas Kapel untuk mengikut misa pagi. Dalam misa, Ona terus melirik keluar dan memandangi kabut yang tebal. Saat di mana setelah komuni ada teman di sebelah Ona bernama Helmi berkata " ada asap". Ona ketawa pelan" hei, itu bukan asap tapi itu kabut sayang heheheh" timpalnya. "iya iya maksudnya kabut, bukan asap" jawab Helmi.
Misa telah usai, mahasiswa-mahasiswi bergegas keluar dan menunggu Romo di depan pintu untuk paraf misa harian, sehingga suasana sangat ramai. Semua berbondong-bodong untuk mendapat paraf lebih dahulu tapi di sisi lain, ada yang lebih memilih untuk menunggu. Ona, Helmi, Rince dan Nova mengajak satu dengan yang lain untuk menghirup udara segar di samping kapel. Di situ kabutnya perlahan pudar karena mentari pagi sudah menunjuk dirinya di ufuk timur. "Kawan-kawan tadi itu saya rasa ke di Fulan Fehan aaa" ujar Ona. Teman-temannya menertawakan dia karena perasaannya yang tak kunjung nyata, akhirnya mereka tertawa bersama karena Ona yang menyamakan cuaca di STP St. Petrus Keuskupan Atambua dengan Fulan Fehan. Heheheheheheh
Komentar