SEJARAH SINGKAT SUKU TABOY

Di Sonaf Oelolok ada satu bagian yang disebut dengan Ainan,dan di situ ada banyak suku yang pintunya dikenal dengan Eno Taboy ma Banusu (pintu suku adalah taboy dan banusu). Banusu itu di bagian susulaku dan sekon sedangkan suku taboy di Nansean. Suku taboy sebagai pintu untuk suku-suku lain yang terdiri dari 7 suku yaitu: Taboy,Saunoah,Amasanan,Amtonis,Amafnini,Naibobe dan Amuna.Dari ke-7 suku ini memiliki keterikatan yang sangat erat karena berasal darisatu keturunan. Nah,sekarang kita akan kaji lebih dalam mengenai suku Taboy.Rumah adat suku taboy berada di paling ujung atau sebagai pintu masuk ke deretan rumah adat di Nansean yang letaknya di Blok C_desa Nansean.Sebutan untuk laki-laki adalah Am Boy dan perempuan adalah Ain Ele. Rumah adat suku taboy terdiri dari tiga rumah adat yaitu : 
1.Ume Bese ( Rumah besar)
Ume Bese (Rumah besar) memiliki kesakralan yang sama dengan yang lain dan didalamnya terdapat alat atau perlengkapan peperangan seperti Auni(tombak), Suni(klewang),dll.Fungsi dari Ume Bese(rumah besar) adalah menjaga dan ketika adalah perpidahan suku masuk ke suku taboy pintu pertama adalah melewati Ume Bese(rumah besar) dan orang baru tersebut didahului oleh tua adat mengelilingi Hauteas(kayu sacral) lalu masuk ke dalam rumah adat sebagai restu dan sah.
2.Ume Leu(Rumah Sakral)
Ume Leu(Rumah Sakral) adalah tempat yang paling sacral di antara ketiga rumah adat tersebut dan didalamnya terdapat sene(gong),suni(klewang)dll. Untuk suku yang baru pindah sebelum masuk kedalam rumah adat harus melewati Hauteas(Kayu sacral) dan meminta restu kepada leluhur yang dipandu oleh tua adat atau penjaga rumah adat Ume Leu(Rumah Sakral) lalu diberkat dengan air kemudian mengelilingi kayu sacral(hauteas) sebanyak 7 kali sesuai dengan tradisi nenek moyang.Kemudian masuk kedalam Ume Leu(Rumah Sakral) yang sebagai puncak kesakralan dan melakukan ritual adat di dalam Ume Leu(Rumah Sakral).
3.Ume Tola (Rumah leluhur)
Ume Tola (Rumah leluhur) adalah tempat berdiamnya para leluhur atau nenek moyang dan didalam ada nai(periku),nabka(tas,tempat mengisi siri pinang,dll) dan fatu leu(batu sacral). Ritual yang ketiga  dari suku yang baru pindah adalah di Ume Tola (Rumah leluhur) dimana semua nenek moyang atau leluhur dari ketiga rumah Bersama memasuki Ume Tola (Rumah leluhur) dan mereka berdiri dibwah tiang rumah adat lalu berjalan mengelilingi,lalu keluar ke pintu  Ume Tola (Rumah leluhur) dan membuka kasut atau perlengkapan adat yang dikenakan dan sebagai lambing sudah sah sebagai anggota suku.
   Didalam suku taboy bukan hanya itu tetapi saat menjelang musim panen setiap tahun, ada ritual di rumah adat yang disebut dengan “ Tah Feo”(mulai makan panenan di musim ini),di antaranya ada jagung,labu,bayam,kacang,kusambi dsb yang digelar pada bulan februari atau maret. Kesakralannya adalah saat orang memikul jagung menuju rumah adat tidak boleh berbicara,bertemu dengan orang dijalan dan saat orang melihat kita harus bersembunyi di balik pandangan orang yang memilkul jagung muda tersebut. Ketika itu ada orang yang tidak tahu tentang adat setempat harus bergegas ke rumah adat utnuk meminta ampun atau diberkat dengan air oleh kepala suku untuk menghindaru kecelakan yang akan terjadi sesuai dengan tradisi suku taboy. Sedangkan untuk turis dan umbi-umbian saat musim panas tiba,karena bisa di makan saat bulan juli.
Demikian sejarah singkat mengenai suku Taboy, jika ingin mengenal lebih dalam mengenai suku Taboy silahkan berkunjung ke Kabupaten TTU_Kecamatan Insana_Desa Nansean. Ada pepatah dawan yang mengatakan “TAPAN NAIN,NESAN NABAL” Yang berarti keturunan terus menerus tetapi tradisi tetap turun temurun.









Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGAGUM RAHASIA

BAYANGAN YANG TERBAYANG

MUNGKINKAH BEGITU?