CINTA DAN PERJUANGAN
Malam nan sunyi, beralunkan angin sepoi
Di pelataran rumah Tuhan
Retorika mereka kian berseteru
Kala itu kami mulai terobsesi
Sunyi kian mengusik naluri
Bersama menyusuri pekatnya malam
Goresan suka dan duka terukir tanpa sisa
Semak belukar merenggut lahap
Dalam diam kucurahkan pada Sang Kuasa
Aku hanyalah puan yang bertuan
Desiran ombak menari kian kemari
Pesona mentari di ufuk utara
Bersama bergandengan tangan tuk merajut cinta
Resah dan gundah seketika menyelimuti
Namun kami adalah pejuang
Tebing terjal menjadi saksi bisu
Para pejuang merajut cinta sang penilik hidup
Meski resah dan gundah menyelimuti
Terlukis asa di balik rasa
Tetapi namanya cinta pasti bertuan
Terima kasih Tuan terhebat
Walau cucuran peluh terus menetes
Curahan air mata membasahi kelopak
Kini pilu itu semilir terhilir waktu
Namun inilah cinta dan perjuangan.
Komentar