Dampak Budaya Asing Terhadap Degradasi Moral Remaja Indonesia

Oleh: Petrus Rizal Palin

    Tingkat kepekaan remaja terhadap suatu perubahan budaya atau peristiwa transisi udaya yang sedang terjadi tentunya berada pada tingkat yang tinggi baik itu peristiwa baik maupun peristiwa yang buruk. Tingkat kepekaan yang tinggi tersebut yang terkadang membuat moral remaja jatuh. Pengaruh-pengaruh kuat eksternal, yang kemudian mengganggu pola pikir remaja sehingga menurun pada  tindakan remaja yang menyimpang dari nilai-nilai moral. Kebanyakan penyimpangan terhadap sistem atau nilai-nilai yang berlaku di masyarakat dialami oleh kaum muda yang banyak berinteraksi dengan kebudayaan luar atau kebudayaan baru. Masa remaja dikenal dengan masa mencari jati diri untuk ditunjukkan kepada orang lain. Hal-hal penyimpangan yang dilakukan remaja tak akan mungkin dipungkiri, karena itulah masa remaja. Remaja melakukan hal tersebut atas dasar kehendak pribadi tanpa melihat norma-norma yang berlaku dalam suatu tatanan hidup bermasyarakat.
 
   Fakta yang terjadi pada masa kini bahwa kaum remaja masih saja mengadopsi kebudayaan asing dan menjadikannya sebagai budaya yang telah mendarah daging tanpa melihat budaya bangsa sendiri. Tentu, hal ini akan berdampak bagi generasi penerus dan terjadinya kemunduran terhadap budaya sendiri. Masalah ini merupakan suatu problem sosial yang cukup serius dan relevan tidak hanya bagi keluarga dan masyarakat, tetapi juga melibatkan Negara dalam hal ini instansi pemerintahan. Acapkali remaja tidak dapat mengkritisi suatu perubahan yang mempengaruhi kebudayaan atau dengan kata lain tidak dapat memfilter perubahan budaya tersebut. 

   Masa remaja adalah masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa, yang meliputi semua perkembangan yang dialami sebagai masa persiapan memasuki masa dewasa. Perkembangan remaja akan mulai muncul ketika hormon testosteron dan hormon progesteron yang berkembang dalam tubuh laki-laki dan perempuan . Perkembangan hormon tersebut dapat dilihat dari keadaan fisik pada tubuh pria dan wanita seperti tumbuhnya rambut pada sekitar organ kelamin, dada menjadi bidang, pita suara mulai membesar pada pria  dan pada wanita yaitu buah dada membesar, pinggul membesar, menyiapkan endometrium untuk kehamilan . Masa remaja merupakan masa yang sangat didambakan oleh semua orang, karena dimasa ini seorang remaja mulai mencari jati dirinya untuk ditunjukkan kepada khalayak ramai. Masa ini adalah suatu kesempatan paling indah, karena masa ini hanya terjadi satu kali dalam seumur hidup. Masa remaja bisa dikatakan sebagai masa dimana manusia mulai berada dalam siklus pembentukan kepribadian. Dalam siklus inilah, proses kepribadian manusia sangat dipengaruhi oleh lingkungan, pergaulan, dan salah satu yang paling berpengaruh yaitu dampak buruk dari masuknya budaya asing.

   Berbicara mengenai tindakan yang dilakukan remaja tentu tidak akan habis atau dengan kata lain tak ada ujung pangkal sebab remaja tidak mungkin keluar dari lingkaran fenomena-fenomena sosial, yang meneliti dan mengikat setiap pribadi remaja. Fenomena-fenomena sosial yang terjadi di kalangan remaja sering mengusik dan terkadang membuat kegaduhan atau keresahan di dalam masyarakat. Fenomena-fenomena ini terjadi dikarenakan adanya budaya baru yang melekat dalam pribadi remaja. ”Selama berabad-abad humanisme telah berusaha meyakinkan bahwa kitalah sumber tertinggi makna sehingga kehendak bebas kita merupakan otoritas tertinggi”. Remaja beranggapan bahwa apa yang ia lakukan, seutuhnya merupakan kebebasan dan keinginan mereka sendiri. Dari anggapan inilah remaja mulai mengekspresikan dirinya untuk melawan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Norma yang dibuat dalam masyarakat seutuhnya telah diberi tujuan dan maksud untuk mengendalikan segala sesuatu dalam lingkungan tersebut. Kebebasan pribadilah yang membuat norma itu seperti papan reklame yang hanya dipajang di pinggir jalan raya. Pada fase seperti ini, remaja harus dibina dan dibimbing, baik dari bidang moral, sosial, spiritual. Tanpa pengawasan serta pembinaan dari orang-orang sekitar, remaja tak akan pernah mengerti apa itu kebenaran yang abadi, tetapi akan terjerumus ke dalam kesenangan sensual sesaat atau delusi duniawi .

   Dunia sekarang telah dipenuhi dengan kebebasan sensual. Kebebasan tersebut terdapat dalam jiwa remaja saat ini. Perbedaan zaman yang begitu signifikan, membuat remaja tak lagi memerlukan suatu budaya yang sudah lama diterapkan untuk diteruskan kepada mereka. Zaman remaja sekarang yaitu zaman kebebasan individual. Remaja tak lagi mengindahkan norma-norma yang berlaku tetapi mereka suatu hal atas kemauan mereka sendiri. Dalam hal ini, orang tua sebagai tokoh yang paling berpengaruh dalam diri remaja harus menanamkan sikap kedisiplinan dalam diri remaja. Orang tua dapat menentukan makna perbuatan remaja, entah itu baik atau buruk, salah atau benar, karena mereka memiliki otoritas tertinggi tentang apa yang harus dilakukan remaja dan bagaimana menanamkan perilaku yang dalam diri remaja.

   Arus dunia yang semakin membuat remaja seakan-akan terbius dan terbawa arus tersebut. Remaja telah salah mengartikan arus dunia ini. Pengaruh modernisasi atau globalisasi inilah yang telah merongrong atau mendorong remaja untuk mencari dan menemukan jalan dan arti hidup yang dikehendaki, kendatipun salah; menurut norma-norma sosial yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan adanya arus dunia ini, kiranya remaja dapat mengkritisi kemajuan dunia dengan selalu menanamkan atau menjadikan budaya Indonesia sebagai kultur yang unik dan wajib dilestarikan untuk kelangsungan Bangsa Indonesia kedepannya.

   Dampak Positif Budaya Asing terhadap Negara Indonesia
Ada begitu banyak dampak positif yang diberikan kebudayaan asing terhadap Negara Indonesia, antara lain:
- Masyarakat yang pendidikannya maju, makin kritis pola berpikirnya
- Masyarakat berpikir secara rasional dan menjauhi hal-hal yang bersifat irasional
- Meningkatkan taraf hidup masyarakat
- Lebih banyak tersedianya barang dan jasa.

   Dampak Negatif Budaya Asing terhadap Negara Indonesia
Ada begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari adanya budaya asing bagi Negara Indonesia, antara lain:
- Meningkatnya sikap individual
- Kurangnya lapangan pekerjaan karena telah dikerjakan oleh mesin
- Hilangnya nilai-nilai hidup rohaniah
- Bentuk kesenian tradisional semakin terdesak oleh kesenian modern
-Timbulnya pergaulan bebas dalam diri remaja (seks, tawuran, mengonsumsi obat-obat terlarang).

   DAMPAK BUDAYA ASING TERHADAP DEGRADASI MORAL REMAJA INDONESIA
Indonesia merupakan Negara Pluralitas yang terdiri dari begitu banyak suku, budaya, agama, dan ras. Hal ini menimbulkan banyak budaya, gaya, tren asing yang masuk ke Negara Indonesia. Hadirnya kebudayaan asing dalam Negara Indonesia tidak menutup kemungkinan membawa dampak buruk bagi moral remaja Indonesia. Budaya tersebut antara lain: 
Sikap Individualis
Sikap individualis merupakan suatu bentuk sikap dari seseorang yang mulai mementingkan dirinya sendiri. Sikap ini dapat dikatakan sebagai sikap tertutup seseorang atau tidak suka berkomunikasi dengan sesama. Remaja sering Kali menyendiri dengan kesibukan-kesibukan pribadi. Contohnya: ketika ada perkumpulan dengan teman sebaya, remaja sering bersikap individu dengan kesibukan mereka sendiri. Dalam hal ini tidak terjalin proses komunikasi.
Sikap acuh tak acuh terhadap norma yang berlaku
Norma memiliki sifat menarik perhatian seseorang untuk melakukan hal baik. Tak jarang norma sering dianggap sebagai kekangan atau penghalang. Remaja kerap kali melanggar norma yang berlaku. Anggapan mereka bahwa kebebasan ada di tangan mereka entah baik atau buruk. Hal ini yang memicu remaja sering bersikap acuh tak acuh terhadap norma yang berlaku.
Gaya pakaian yang kurang sopan
Dalam tahap perkembangan remaja, pencarian jati diri yang dilakukan remaja sering kali disalah artikan. Kesenangan menjadi unsur utama dalam proses pencarian jati diri. Pemakaian pakaian yang kurang sopan sering dilakukan remaja untuk terlihat gagah atau elok dipandang. Akhirnya norma yang berlaku tersebut tidak lagi dijalankan, seperti penggunaan pakaian yang tidak seksi atau menunjukkan aurat.
Seks bebas (free sex)
Teknologi informasi dan komunikasi yang pesat merambah hingga ke seluruh dunia tak terkecuali Indonesia. Dampak negatif dari IPTEK sendiri ialah, adanya penyebaran video porno di media internet. Remaja dalam tahap perkembangan kepribadian mulai mengekspresikan diri dengan mencoba apa yang dilihat dalam media sosial atau melakukan porno aksi. Banyak remaja yang telah terjerumus ke dalam lingkaran seks bebas. Pengalaman pergaulan yang salah menjadi salah satu faktor terjadinya kegiatan porno aksi. Hal ini akan berdampak pada masa depan remaja.

   Dilihat dari pertumbuhan umur, remaja yang berada dalam tahap pertumbuhan fisik dan perkembangan mental, emosional, sosial, serta religius; mestinya remaja dapat berpikir jauh ke depan tentang arti dan makna dari suatu perubahan. Remaja harus mengusahakan kebudayaan yang menuju kearah kemajuan adab budaya dan persatuan dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing dan dapat memperkembangkan dan memperkaya kebudayaan bangsa sendiri, serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia. Dalam tahap perkembangan tersebut, remaja harus berhasil meramu apa yang nasional dan apa yang universal; bukan menyerap yang universal dengan mengorbankan yang nasional. Sikap kritis menjadi hal yang perlu diperhatikan dalam kaitannya dengan pemaknaan terhadap budaya asli. 







Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGAGUM RAHASIA

BAYANGAN YANG TERBAYANG

MUNGKINKAH BEGITU?