KOMODIFIKASI EKONOMIS MENGANCAM KUALITAS PENDIDIKAN KITA
Oleh: Laurensius Funan
Pendidikan merupakan upaya untuk membantu jiwa anak-anak didik baik lahir maupun batin, dari sifat kodratinya menuju kearah peradaban manusiawi dan lebih baik. Sebagai contoh dapat dikemukakan ; anjuran atau arahan untuk anak duduk lebih baik, tidak berteriak-teriak agar tidak mengganggu orang lain, bersih badan, rapi pakaian, hormat pada orang yang lebih tua dan menyayangi yang muda, saling peduli dan lain sebagainya merupakan salah satu contoh proses pendidikan. Pendidikan adalah salah satu hak fundamental setiap individu dan harus diakses oleh semua orang tanpa adanya diskriminasi. Namun, semakin banyak negara dan lembaga pendidikan yang terjebak dalam praktik komodifikasi ekonomis, menjadikan pendidikan sebagai alat untuk menghasilkan keuntungan semata. Padahal, pendidikan bukanlah barang yang bisa dijual belikan seperti layaknya komoditas.
Pendidikan adalah hak semua orang dalam memperoleh akses ke pengetahuan dan keahlian yang diperlukan untuk mengembangkan kemampuan dan memajukan kehidupan. Pendidikan juga dianggap sebagai investasi jangka panjang yang memerlukan biaya besar untuk membangun masa depan yang lebih baik. Namun, di zaman modern ini, pendidikan telah keluar dari konteks kemanusiaan dan semakin menjadi produk komoditas eksklusif untuk mereka yang memiliki banyak uang. Komodifikasi pendidikan mengubah fungsinya menjadi alat untuk menciptakan kompetisi, dengan nilai-nilai dan prestasi yang diukur oleh standar yang cenderung adalah penghasilan serta keuntungan.
Hal ini membuat kualitas pendidikan terancam, karena fokus utama bukan lagi untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan generasi yang terdidik dengan baik, namun lebih untuk mencari laba. Lembaga pendidikan dan pemerintah seringkali mengabaikan norma moral dan etika dalam bidang pendidikan, dengan memberlakukan kebijakan-kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan laba dari sektor pendidikan. Lebih buruknya lagi, pendidikan yang terpengaruh oleh komodifikasi ekonomis cenderung hanya memberikan akses pendidikan yang berkualitas bagi orang-orang yang memiliki kekayaan, sementara orang yang kurang mampu tidak dapat mengakses pendidikan yang berkualitas. Inilah yang menyebabkan kesenjangan pendidikan terus melebar dan mengancam masa depan seluruh generasi muda.
Oleh karena itu, perlu adanya kesadaran dan tindakan yang tepat dari semua pihak untuk mengatasi komodifikasi ekonomis dalam pendidikan. Kualitas pendidikan harus diperbaiki dengan mengutamakan norma moral dan etika sehingga mampu menghasilkan generasi yang memiliki nilai intelektual dan moral yang kuat. Semua orang harus dapat mengakses pendidikan dengan cara yang sama, tanpa adanya diskriminasi. Mari kita jaga berkualitasnya pendidikan demi masa depan yang lebih baik.
Ada beberapa dampak negatif yang diakibatkan oleh komodifikasi ekonomis pada pendidikan, antara lain: Prioritas pada profit daripada kualitas pendidikan: Komodifikasi ekonomis membuat lembaga pendidikan memprioritaskan profit daripada berfokus pada meningkatkan kualitas pendidikan. Akibatnya, pendidikan dikonsepkan lebih sebagai bisnis daripada sebagai sarana untuk membuat generasi muda yang berkualitas.
Kurangnya akses pendidikan bagi yang kurang mampu: Sekolah-sekolah swasta yang didominasi oleh kapitalisasi ekonomi biasanya mematok harga yang tinggi dan tidak terjangkau bagi orang-orang yang kurang mampu. Hal ini menjadikan akses pendidikan terbatas pada orang-orang dengan kekayaan yang lebih tinggi. Akibatnya, kesenjangan pendidikan terus melebar.
Kekosongan moral dan etis dalam pendidikan: Sebelum kebijakan pendidikan menjadi suatu hal yang harus menghasilkan profit, pendidikan didasarkan pada nilai-nilai moral dan etika. Pendidikan yang terikat dengan praktik komodifikasi cenderung mengabaikan aspek moral dan etika. Oleh karena itu, pendidikan menjadi tidak merata dan tidak bermanfaat dalam mengembangkan generasi muda yang memiliki nilai-nilai etis dan moral yang kuat.
Kualitas pendidikan menurun: Semakin banyak lembaga pendidikan yang terjebak dalam komodifikasi ekonomis, kualitas pendidikan menjadi lebih rendah karena fokus utama bukan lagi untuk meningkatkan kualitas pendidikan, melainkan menghasilkan keuntungan. Akibatnya, generasi muda menghadapi tantangan yang lebih besar dalam mencari pekerjaan di masa depan.
Secara keseluruhan, komodifikasi ekonomis pada pendidikan menimbulkan berbagai dampak negatif yang mempengaruhi keberlangsungan pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu, upaya perbaikan harus dilakukan secara terus-menerus dan harus diutamakan untuk mengembalikan pendidikan pada prinsip-prinsip moral dan etika, serta memastikan bahwa pendidikan dapat diakses dan bermanfaat bagi semua orang tanpa diskriminasi.
Sumber
Sujana, I Wayan Cong. “Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Indonesia.” Adi Widya: Jurnal Pendidikan Dasar 4, no. 1 (2019): 29. https://doi.org/10.25078/aw.v4i1.927.
TANDANG, F A. “Komodifikasi Pendidikan Era Kapitalisme Dan Solusi Pedagogi Kritis.” Vox, 2021. http://repository.iftkledalero.ac.id/id/eprint/1137.
Komentar