BAYANG-BAYANG NOSTALGIA
Di samping bara api yang hangat
Di bawah tatapan 1/4 bulan di langit
Di dada cakrawal bertaburang bintang gemintang
Aku disini tanpa arti
Nyala api kian membara
Sekejab terlontat satu kata
Coba ku kobaran sesuatu?
Bantahan teman penuh canda
Haruskan kita bernostalgia?
Telah kubembam memori
Namun pada bara api
Membawaku kembali tuk bernostalgia
Akan melodi yang tak bersyair
Aku tercengan penuh hikmah
Ku berusaha menatap dada cakrawal nan indah
Tetapi pekatnya malam membawaku kembali disini
Ketika menoleh ke kiri dan kanan
Tiada mereka ataupun dia
Tak ku hiraukan walau menyayat pada sukma
Di hamparan bumi Pertiwi
Ilusi terus bernostalgia
Ku coba berlari dari kegundahan impresi
Namun tak bisa terselap dari nalar
Kisah dari kasih menyayat menjadi bayang pada kepekatan ini.
Komentar