SEBATAS ANGIN LALU



          Oleh : Ona Kobo

Utaran waktu silih berganti
Siang menghampiri, malampun menjemput
Dalam ruang kehampaan
Mereka merenungkan masa depan
Dalam lamunan yang tak berujung

Kapankah kisah akan terajutkan?
Merajut kisah dalam kasih keluarga
Mereka hanya seatap yang tak bertemu
Apakah pantas?
Di sebut satu keluarga?

Jangankan satu meja makan
Candapun tak pernah di lukiskan
Mereka terbangun tuk memandang kesunyian hidup
Kehampaan dalam setiap lorong waktu
Bahkan tersesat dalam kabut harapan

Membebani jiwa dan raga yang sepi
Mereka ingin di sebut layaknya keluarga
Kepada siapa harus mengadu?
Suka dan duka terpendam dalam sukma
Kesunyian makin mengusik nalar


Dalam reruntuhan waktu
Tiap tetesan air mata dan curhatan
Tak seorangpun yang mendengarkan
Rumah di anggap pelabuhan 
Karena satu pencapaian setia menanti di luar rumah

Sudahlah tidak mengapa
Kehampaan tak'kan terisi oleh apapun
Terlintas dalam benak, tuk mengahirinya
Namun, hanya sebatas angin yang lewat
Karena sekedar hadir bukan takdir.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGAGUM RAHASIA

BAYANGAN YANG TERBAYANG

MUNGKINKAH BEGITU?