GUMPALAN KAPAS HITAM
Ternoda segumpal kapas putih di sebrang
Menari kegirangan menuju pijakan
Menguyurnya tanpa rasa kasihan
Nyaris pertiwi diam membisu
Tanpa mengelakkan percik
Bersembunyi di balik aksara
Tinta hitam tergores pada sajak puisi
Mendekap dalam kesunyian beralunkan melodi hujan
Mencoba menyapa mereka yang nyaris tengelam
Suguhan sungguh dari hujan
Membawa angan tuk berilusi pada Raja Semesta
Terkadang menyebalkan, harus menanggal kasih indah pada waktu lalu
Tetapi untuk apa menangisinya?
Ocehan nalar mengecoh
Retorika gemuruh tanpa sepatah kata
Melodi guntur tiada syair
Menyelimuti bumi pertiwi
Teriakan semesta mengusik
Bertumpu pada CintaNya
Menakluk teriakan ciptaanNya
Terlanting afeksi damai
Riuh hujan meredahkan
Mengoreskan cinta dari Sang Pemilik
Kita hanya insan penikmati yang bertuan
Merangkai kata untuk Tuan menjadi aksara indah.
Komentar