BINTANG ILAHI

                     Oleh: 

  
   Ada kisah seumpama pada realita hidup. Ada langkah yang di paksa bergerak meski kaki belum mampu berdiri tegak. Ada punggung yang di paksa menanggung meski bahu belum memiliki keseimbangan dan sayap yang di paksa terbang meski rapuh karena dipatahkan. Tek telerai, uantaian air mata yang terurai, tak lagi terwadah selaksa gundah dan resah. Bahkan ada penggalan-penggalan cerita yang tak kunjung berujung resolusi. 
   Saat itu terjadi kita hanya bertopeng bahagia untuk tabir jiwa yang teraniaya. Menuang nestapa dalam bait aksara, berharap sempurna rasa yang menyapa walau hanya sekejab netra. Pemilik kisah tak sempurna, bukan berarti kita tak mampu menggengam semester, karena setiap dari kita adalah bintang. 
   Bintang itu hanya akan terlihat saat melalui gegana pekat. Matahari dan rembulan memang tak sejalan, karena masing-masing berada pada dua sisi yang berbeda. Lalu, untuk apa dipaksakan bersama jika berujung gerhana? 
Namun matahari tak pernah berhenti pancarkan cahaya dan rembulan tak pernah menjauh dari kelamnya malam. Meski terkadang dihalau gegana pekat namun tetap setia menyertai bintang. Bintang tak pernah sendirian, karena-Nya jangan merasa berbalut kehampaan dalam kebersamaan.
   Ayo, lukiskan rasi yang memperindah langit malam. Siapapun yang meremehkan kehadiranmu akan membuat pengakuan akan keindahanmu. Meluruskan pandangan dengan yakin, untuk menjawab pertanyaan tunjuk satu bintang. Hanya padamu, pada bintang yang mampu hadapi kelammnya malam. 

Kefamenanu, 13 Juni 2023

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGAGUM RAHASIA

BAYANGAN YANG TERBAYANG

MUNGKINKAH BEGITU?