OKTOBER TIDAK KEMBALI

               Oleh: Ona Kobo

Lukisan tinta pada kertas putih di bulan Oktober
Menjadi belahan nalar yang merana
Di kesunyian panas yang membara
Membakar jiwa hingga afeksi pun tak terbentuk

Abjad-abjad mati membentuk kalimat
Menghiasi Oktober yang sedang berkisah
Menganyam kata menjadi syair indah
Mewarnai naluri dari kehampaan

Bulan ini menyaksikan daun berguguran
Keheningan memandang pepohonan merana
Goresan puisi pada kertas kusam mengisi ruang rindu
Hingga menemukan makna di balik kata

Namun pada penghujung, pekatnya Gegana menyelimuti
Hingga buliran rinai menguyur tanpa sisa
Genangan membendung hingga terbiasa kenangan
Kembalilah Oktober pada peraduanmu

Naluri terusik, seakan merindu
Tetapi kita tak'kan pernah bersua
Mungkin dalam balutan kasih yang sama
Namun dalam rajutan waktu yang berbeda


Komentar

Postingan populer dari blog ini

PENGAGUM RAHASIA

BAYANGAN YANG TERBAYANG

MUNGKINKAH BEGITU?